Pelayanan Kesehatan Lansia: Perspektif Budaya dan Nilai-Nilai Lokal
Pelayanan kesehatan lansia merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan para lansia. Namun, dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada lansia, seringkali kita lupa untuk memperhatikan perspektif budaya dan nilai-nilai lokal yang dimiliki oleh para lansia tersebut.
Menurut Pakar Kesehatan Masyarakat, Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, “Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada lansia haruslah memperhatikan budaya dan nilai-nilai lokal yang ada di masyarakat. Hal ini penting karena budaya dan nilai-nilai lokal dapat memengaruhi cara pandang dan sikap para lansia terhadap kesehatan.”
Dalam budaya Indonesia, misalnya, para lansia seringkali memiliki nilai-nilai seperti gotong royong, rasa hormat kepada orang tua, dan kepercayaan pada pengobatan tradisional. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan yang diberikan kepada lansia sebaiknya disesuaikan dengan nilai-nilai tersebut.
Menurut Dr. Soegeng Soegijanto, seorang pakar geriatri, “Seringkali para lansia enggan untuk menggunakan pelayanan kesehatan modern karena masih memegang teguh nilai-nilai tradisional. Oleh karena itu, penting bagi tenaga kesehatan untuk memahami dan menghormati nilai-nilai lokal yang dimiliki oleh para lansia.”
Selain itu, perspektif budaya juga memainkan peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada lansia. Misalnya, dalam budaya Jawa, para lansia seringkali lebih memilih untuk dirawat di rumah daripada di panti jompo. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan yang diberikan kepada lansia sebaiknya memperhatikan preferensi dan kebiasaan budaya tersebut.
Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada lansia, kita perlu terus memperhatikan perspektif budaya dan nilai-nilai lokal yang dimiliki oleh para lansia. Dengan demikian, kita dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan para lansia.